Manusia
disebut sebagai makhluk yang berbudaya tidak lain adalah makhluk yang
senantiasa mendayagunakan akal budinya untuk menciptakan kebahagiaan, karena
yang membahagiakan hidup manusia itu hakikatnya sesuatu yang baik, benar dan
adil, maka hanya manusia yang selalu berusaha menciptakan kebaikan, kebenaran
dan keadilan sajalah yang berhak menyandang gelar manusia berbudaya.
Manusia juga
akan mulai berpikir tentang bagaimana caranya menggunakan hewan atau binatang
untuk lebih memudahkan kerja manusia dan menambah hasil usahannya dalam
kaitannya untuk pemenuhan kebutuhan hidup sehari-hari. Manusia sangat mempunyai
hasrat yang tinggi apabila dibandingkan dengan makhluk hidup yang lain. Hasrat
untuk selalu menambah hasil usahanya guna mempermudah lagi perjuangan hidupnya
menimbulkan perekonomian dalam lingkungan kerja sama yang teratur. Hasrat
disertai rasa keindahan menimbulkan kesenian. Hasrat akan mengatur kedudukannya
dalam alam sekitarnya, dalam menghadapai tenaga-tenaga alam yang beraneka ragam
bentuknya dan gaib, menimbulkan kepercayaan dan keagamaan. Hasrat manusia yang
selalu ingin tahu tentang segala sesuatu disekitarnya menimbulkan ilmu
pengetahuan.
Ada hakekatnya
kebudayaan mempunyai dua segi, bagian yang tidak dapat dilepaskan hubungannya
satu sama lain yaitu segi kebendaan dan segi kerohanian. Segi kebendaan yaitu
meliputi segala benda buatan manusia sebagai perwujudan dari akalnya, serta
bisa diraba. Segi kerohanian terdiri atas alam pikiran dan kumpulan perasaan
yang tersusun teratur. Keduanya tidak bisa diraba.
Sumber :
http://lelyumiasih.blogspot.com/2012/06/manusia-sebagai-makhluk-berbudaya.html
Sumber :
http://lelyumiasih.blogspot.com/2012/06/manusia-sebagai-makhluk-berbudaya.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar