Minggu, 27 September 2015

Bisnis Informatika dini? Kenapa enggak?

1.      Rencana  membuka berbisnis informatika?

Jika ditanya seperti itu yang ada dipikiran saya tidak jauh dari “internet”, kenapa? Ya, karena memang internet di zaman sekarang ini hampir seperti kebutuhan pokok. Bisa kita lihat dari iklan-iklan di TV, banyak sekali iklan E-Commerce ditayangkan. Rencana yang mungkin saya lakukan dalam berbisnis informatika adalah E-Commerce. Baik dari pembuatan web, desain dilakukan sendiri. Untuk yang menunjang dalam E-Commerce ini saya membutuhkan pengetahuan tentang trik berbisnis dan juga SEO (Search Engine Optimization). Targetnya mulai dari orang terdekat, seperti keluarga dan teman. Saya sudah mencoba membantu pembuatan desain produk teman saya dan juga aplikasi pengenalan sesuatu.

2.      Explore informasi perusahaan yang sukses bergerak di bisnis informatika!

Saya akan coba melihat kisah sukses dari pendiri Kaskus yaitu Andrew Darwis.
“Kisah sukses Andrew, dedengkot kaskus yang dikenal dengan nama mimin di kalangan kaskuser dalam mendirikan kaskus ini tercetus dari hobi sebuah komunitas kecil berjumlah tiga orang yang kemudian berkembang menjadi raksasa seperti sekarang ini.

Awalnya dia kerja paruh waktu di dua perusahaan web design di Jakarta yakni kemana.com dan indotradezone.com untuk menutupi biaya kuliahnya selama di Amerika karena kedua orangtuanya tak mampu membiayai.

Tugas dari dosennya itulah kemudian dikembangkan menjadi portal berita seputar kejadian di Indonesia yang bertujuan memberikan informasi kepada teman-temannya sesama Indonesia yang kuliah di Amerika.

Di masa itu, anggota Kaskus belum ada peningkatan. Sempat bayar sewa hosting dan mengeluarkan US$8 per bulannya. Untuk mengajak satu anggota saja butuh waktu lama. Seminggu hanya mampu paling banyak 3 orang. Kondisi ini bertahan selama dirinya kerja dan sekolah di Amerika.

Bisnis yang awalnya dijalankan bareng dua rekannya akhirnya menyisakan Andrew tapi mimin yang satu ini pantang menyerah apalagi ternyata dia mendapat dukungan dari sahabat dekatnya Ken Dean Lawadinata yang kini CEO Kaskus Networks.

Enam bulan pertama Andrew dan Ken mengalami jatuh bangun. Mulai dari dimarahi orangtua Ken yang marah besar karena Ken menghabiskan uang 400 juta tapi gak ada hasilnya sampai Kaskus nyaris ditutup pemerintah karena disangka situs porno.

Di tengah terpaan badai, akhirnya mereka menemukan cara kreatif ketika melihat ada anggota Kaskus dari kalangan artis. Mereka memutuskan mencetak baju bertuliskan Kaskus dan meminta bantuan artis tersebut memakainya, dan difoto lantas dimasukkan di situs Kaskus.

Hasilnya positif Kaskus pun makin dikenal, dan anggotanya semakin berkembang, menyusul pemasangan iklan yang juga terus bertambah. Pertengahan 2008 saja anggotanya telah mencapai 360 ribu. Saat ini penghasilannya dari Kaskus sudah 600 juta per bulan gan.”

Dari cerita diatas menurut sudut pandang saya yang membuat beliau sukses dalam berbisnis informatika adalah semangat pantang menyerah dan berani dalam mengambil langkah serta pintar.

“Tolong jelaskan dari kisah diatas kenapa semangat pantang menyerah menjadi aspek penting? ”
•”Jangan pernah menyerah sebelum berperang.”, mungkin anda pernah mendengar kata-kata itu. Ya, ternyata menang benar, saya juga sering baca kisah-kisah sukses dari berbagai orang kalau aspek “pantang menyerah” yang sepertinya “simple” itu merupakan aspek penting. Kalau saya melihat dari kisah beliau (Andrew Darwis), Kaskus awalnya tidak banyak peminatnya dan 2 rekan kerjanya pun meninggalkan dia sendirian. “Mungkin”(soalnya saya belum pernah berbisnis informatika) karena itu adalah hobi beliau jadi beliau tidak menyerah begitu saja(menurut saya hobi yang dijadikan suatu pekerjaan adalah “luar biasa!!!!!!”). Dengan semangat pantang menyerahnya dia mendapatkan dukungan dari sahabatnya dan juga solusi yaitu dengan cara “endorse”.

“Kalo aspek berani dalam mengambil langkah serta pintar, anda melihat dari mana?”
•Kalo yang ini saya melihat dari “Mulai dari dimarahi orangtua Ken yang marah besar karena Ken menghabiskan uang 400 juta tapi gak ada hasilnya sampai Kaskus nyaris ditutup pemerintah karena disangka situs porno”. Nilai 400 juta itu nilai yang tidak kecil. Untuk para pemula yang ingin membuat bisnis baru, memang mengeluarkan uang yang banyak untuk modal memang agak sulit karena pemula itu masih bingung cara memutar uangnya harus bagaimana(saya pernah baca disalah satu forum). Banyak juga pemulai yang mempunyai modal banyak karena orangtuanya yang memberikannya, tetapi bisnisnya tidak berkembang. Nah, kembali ke masing-masing pribadi, karena untuk membuka bisnis tidak semudah seperti membalikan telapak tangan.

semoga postingan ini bermanfaat bagi saya dan pembaca :)